Lubang Hitam Raksasa Jadi Tersangka Pertangkasan Pengembangan Semesta

Lubang hitam berukuran 'monster' diduga jadi biang keladi perburu-buruan perluasan Semesta. Bagaimana caranya?
Para astronom menemukan petunjuk lubang hitam raksasa bahwa berada dalam jantung mayoritas galaksi agung mungkin menjabat sumber energi sulit (dark energy).
Melansir LiveScience, hal itu mereka temukan sehabis membandingkan lubang hitam raksasa antara sejenjang sembilan miliar tahun sejarah kosmik.
Dark energy sendiri merupakan kebangkitan mistikus yang menyusun 68 persen semesta yang telah diketahui beserta menyebabkan ekspansinya.
Studi perbandingan itu telah dipublikasikan dekat Astrophyisical Journal dengan judul A Preferential Growth Channel for Supermassive Black Holes in Elliptical Galaxies at z ? 2.
"Jika teori ini lurus, maka ini atas merevolusi seluruh kosmologi karena pada akhirnya kita mendapatkan solusi bersama asal-usul energi sulit bahwa telah membingungkan ahli kosmologi bersama fisikawan teoretis semasa 20 tahun," tulis luput satu penyusun studi ini, Chris Pearson bahwa juga astrofisikawan dempet Rutherford Appleton Laboratory (RAL).
Teori Big Bang, yang dianggap bagai yang paling valid paling dalam hal penciptaan alam, menyebut semesta bermula dari ledakan agam dari titik amat kincup. Alam semesta lantas mengembang secara buru-buru bagi kemudian secara bertahap keburu-buruannya berkurang.
Selama satu abad terakhir, para astronom malah menemukan Semesta berekspansi lebih andal melalui adapun sebelumnya.
Hal tercatat termenandaskan mengejutkan lantaran gravitasi diprediksi hendak perlahan meremukkan kosmos bersama di jauh didalam peristiwa yang disebut memakai Big Crunch.
Untuk melawan hal itu, diperlukan sebuah gravitasi penetral yang mendorong semua benda dempet semesta agar lebih mensuntuk. Para astronom menamakan gravitasi penetral itu bak energi menderita.
Energi silam itu perlu tersedia dalam jumlah yang luar biasa agar bisa memerankan pepayau yang menyusun sebagian lowong alam semesta. Sayangnya tenggat saat ini, energi silam itu tidak terlihat dekat mana pun.
Namun studi termodern bagaikannya mulai menemukan petunjuk tentang fenomena tercantum. Para pakar membandingkan masa dua lubang hitam yang ada dempet pusat dua galaksi.
Salah satu lubang hitam itu masih berusia muda dan terpencil, demi cahaya bahwa sampai ke Bumi menterdalam demi sembilan miliar tahun dalam masa dahulu. Sementara, satu lubang hitam berusia lebih tua dan sekadar jumlah juta tahun cahaya demi Bumi.
Hasilnya, para astronom menemukan lubang hitam raksasa telah mengembang batas tujuh sampai 20 kali lebih bongsor daripada ukuran semula.
Hal tersebut tidak dapat dijelaskan hanya demi teori sederhana bahwa menyebut lubang hitam menelan bintang-bintang atau saling bertubrukan bersama bergabung.
Karena itu, para maestro mengajukan hipotesis bahwa lubang hitam bertumbuh sejalan bersama Semesta. Mereka berhasil menghindari kebangkitan nan penangkap cahaya dan penghancur bintang-bintang nan ada dalam intinya, lewat sesuatu nan disebut energi vakum.
Energi vakum itu lagi membuat lubang hitam itu melebar ke luar berikut entah kenapa menyeret seluruh jalinan kosmos bersama mereka.
"Hal ini termengutarakan mengejutkan. Kami mulai mengamati cara lubang hitam berkembang demi mungkin menemukan reaksiannya di dalam cela satu macela terberisi di kosmologi," kata cela satu penulis studi lainnya, David Clements, astrofisikawan atas Imperial College London.
Jika lurus ada energi ekspansif dekat terdalam inti lubang hitam, maka ia hendak memecahkan teka-teki lama yang dihadapi teori relativitas Albert Einstein. Pertama, ia hendak menjelaskan bagaimana Semesta tidak saling bertabrakan karena tarikan gravitasi.
Kedua, itu mau menghilangkan kebutuhan terhadap singularitas (kondisi gravitasi maha raksasa di mana hukum fisika runtuh) bagi menjelaskan cara kerja inti malam lubang hitam.