"Saya Tak Tahu Persis Kenapa Saya Yang Direkrut" - Miftah Sani Kaget Bisa Gabung FK Slobod

"Saya Tak Tahu Persis Kenapa Saya Yang Direkrut" - Miftah Sani Kaget Bisa Gabung FK Sloboda Tuzla "Saya Tak Tahu Persis Kenapa Saya Yang Direkrut" - Miftah Sani Kaget Bisa Gabung FK Sloboda Tuzla

Ketahuan kadang bagaikan misteri, bagai yang dialami oleh bek asal Indonesia, Miftah Anwar Sani. Pemain yang awalnya membela Persita Tangerang itu, kini telah menjadi bagian dari klub asal  Bosnia-Herzegovina, FK Sloboda Tuzla.

Miftah mendapat kesenggangan bagus dekat dalam kariernya lewat bermain dekat Eropa. Namun hal ini belum sempat bersarang imajinasi atas pemain asal Salatiga terbilang, yang tidak paham persis kenapa dirinya dipilih untuk membela klub asal Tuzla itu.

Rumor soal Miftah demi berkarier hadapan Bosnia-Herzegovina sudah merebak sejak Januari, namun pemain yang pernah membela Badak Lampung itu menampik. Akhirnya, perpindahan itu terwujud setelah kontraknya dengan Persita habis.

"Awalnya saya tidak menyangka selanjutnya tidak tahu doang kalau ada gelakran untuk main dempet FK Sloboda Tuzla. Tapi ternyata langsung ada yang menghubungi Aggy, agen saya, untuk saya bisa bermain ke sana,” ucap Miftah, dempet dalam rilis Persita.

“Saya sendiri tidak ingat persis kenapa saya yang direkrut. Dan sudi, saya tidak menyangka terus. Bahkan istilahnya, saya ingat diri, siapa saya? Tapi saya berpikir akurat saja. Pasti ada tantangan dan peluang yang bisa saya maksimumkan dekat sana nanti,” sambung dia.

Sebagai informasi, Miftah doang bagian dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan bertugas dekat Denma Divisi Infanteri 1 Kostrad. Hal ini menambah keunikan Miftah, bergabung bersama klub luar negeri bersama status sebagai seorang TNI.

Pemain berusia 25 tahun itu memastikan bahwa segala perizinan untuknya bermain atas Sloboda Tuzla sudah diurus. “Untuk izin dan lainnya semua difasilitasi pihak kedutaan agam Bosnia atas Indonesia. Saya namun tingga mengikuti saja," urai dia.

Musim 2020 memang kelam untuk sepakbola Indonesia karena tidak ada kompetisi, hal terbilang memicu jumlah pemain Indonesia untuk mencari cara berkarier demi mancanegara. Miftah menjadi pemain bahwa beruntung karena bisa terbang habis ke Bosnia-Herzegovina.

Kebersamaan Miftah atas Persita saja sebatas satu tahun, tanpa bisa berbuat gede. Namun Miftah membeberkan bahwa ia bahagia selanjutnya terkesan senyampang batasnya bersama Pendekar Cisadane.

“Saya sangat menyayangi Persita. Saya bangga pernah memerankan bagian dari Persita. Satu keinginan saya, pastinya saya ingin bersewarna ungu lagi jika nanti sudah kembali ke Indonesia. Doakan semoga saya bisa main beserta baik dekat klub modern saya, beserta kemampuan saya bisa meningkat. Saya pasti bagi berbicara memadat untuk memperuntuk hasil yang Lampau semasih berkarier dekat sana."